Berita

Saat Koster Didoakan di Gereja Katedral: Harapan untuk Bali yang Lebih Baik

Denpasar, AboslutNews – Awal tahun 2025 menjadi momentum penuh makna bagi Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster. Pada 1 Januari 2025, Koster menghadiri misa awal tahun di Gereja Katedral Roh Kudus, Denpasar, dan menerima doa khusus dari umat Katolik agar kepemimpinannya di periode kedua berjalan lancar.

“Ini merupakan satu kehormatan yang luar biasa buat saya berada di tengah-tengah umat Katolik di gereja, sekaligus menyampaikan ucapan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2025,” ungkap Koster.

Yang membuat kunjungan ini istimewa adalah doa yang dipanjatkan oleh umat untuk kesuksesan Koster memimpin Bali pada periode 2025–2030. Dalam doa tersebut, harapan akan kesehatan, keberhasilan, serta keberlanjutan pembangunan Bali menjadi inti permohonan.

“Yang istimewa, tadi saya didoakan supaya kepemimpinan saya di periode kedua, 2025 sampai 2030 berjalan dengan baik, sukses dan terutama saya sekeluarga sehat. Untuk itu saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada umat katolik di Bali yang selama ini sudah secara bersama-sama menjaga Bali, sehingga Bali tetap nyaman, aman dan kondusif”, ujar Gubernur asli Singaraja ini.

Dalam misa itu, Koster juga menggarisbawahi pentingnya toleransi antarumat beragama, sehingga terwujudnya persatuan dan kesatuan serta kebersamaan kehidupan masyarakat di Bali.

“Dan ini sangat dibutuhkan, lebih-lebih lima tahun ke depan itu agar terus dapat dipertahankan karena Bali dalam rangka menjalankan agenda pembangunan butuh suasana yang kondusif yang dibangun secara bersama-sama oleh semua umat beragama di Bali dan tentu saja kontribusi dari umat katolik yang ada di Bali yang selama ini sudah baik dan harus tetap baik, kalau perlu semakin baik lagi, lebih baik lagi ke depan,” tegasnya.

Pastor Yosef Wora, SVD, selaku pemimpin paroki, menyambut hangat kehadiran Koster. “Kunjungan Bapak Koster Gubernur terpilih ini merupakan kebanggan, berkat bagi kami. Tentu kami, tentu tidak bisa buat lain kecuali kami mendukung dan sentiasa mendoakan,” katanya.

Pastor Yosef menambahkan bahwa doa dan dukungan kepada pemimpin adalah bagian dari iman umat Katolik.

“Adalah kewajiban kami sebagai warga masyarakat, tapi juga umat beragama secara khusus katolik, taat kepada pemimpin kami. Karena kami boleh melihat pemimpin kami itu orang yang dikirim oleh Tuhan untuk memimpin kami. Jadi kalau kami warga, tidak taat kepada pemimpin, sama saja kita taat kepada Tuhan. Jadi kami melihat kehadiran Bapak Koster pada pagi hari ini merupakan suatu tanda bahwa Tuhan itu mau supaya kami boleh mengalami kehadirannya melalui seorang Bapak, yaitu Bapak Koster”, terang Pastor Yosef.

Momen ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan lintas agama, tetapi juga refleksi bagaiman harmoni spiritual dan sosial menjadi landasan pembanguanan Bali. Doa yang terucap di Gereja Katedral tersebut membawa pesan kuat agar nantinya Bali dapat bersinergi antara Skala (usaha manusia) dan Niskala (bimbingan dari Tuhan).

Dengan banyaknya dukungan dari berbagai kalangan, Koster mengakhiri kunjungannya dengan penuh keyakinan untuk melangkah menuju Bali yang lebih sejahtera dan bahagia. (rch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button